Bab 1. Perkembangan Peserta Didik
A. Pengertian
Perkembangan
E.B.
Hurlock (Istiwidayanti dan Soejarwo, 1991) à perkembangan adalah serangkaian
perubahan yang progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.B. Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
-
Perubahan
fisik
-
Ukuran
-
Kuantitatif
|
-
Berkesinambungan
-
Kedewasaan
(maturation)
-
kualitatif
|
C. Sejarah
Psikologi Perkembangan
1)
Spekulasi
Plato (427-347 SM) – Filsuf Yunani
a.
Perkembangan
ditentukan oleh faktor genetik
b.
Perbedaan
individual berdasar genetis
c.
Anak
miniatur orang dewasa
d.
Proses
berpikir anak sama dengan orang dewasa
e.
Perlakuan
huuman anak dan orang dewasa sama
2)
John
Locke (1632-1704)
a.
Pengalaman
menentukan perkembangan
b.
Konsep
tabula rasa
c.
Penginderaan
à pengalaman sensorik à simple ideas à complex ideas à pengetahuan
3)
JJ.
Rousseau (1712-1778) – Filsuf Swiss
a.
Bayi
tidak pasif melainkan aktif (bisa mengungkapkan perasaan haus dengan menangis)
b.
Anak
berbeda kualitatif dari orang dewasa (pola pikir)
c.
Pengaruhnya
terhadap pendidikan pestalozzi, montesori, dewey
d.
Pengetahuan
dibentuk oleh anak melalui interaksi dengan lingkungan
D. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
1)
Faktor
genetik
-
Faktor
keturunan
-
Bersifat
tetap (tidak berubah sepanjang kehidupan)
-
Menentukan
beberapa karakteristik
2)
Faktor
eksternal/lingkungan
-
Mempengaruhi
individu setiap harinya dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
-
Faktor
eksternal yang cukup baik akan mendukung tercapainya potensi bawaan, sedangkan
yang kurang baik akan menghambatnya
Contoh faktor
eksternal:
a.
Keluarga
(nilai, kepercayaan, pola interaksi dan komunikasi)
Fungsi:
perkembangan emosi dan sosial
b.
Kelompok
teman sebaya
Fungsi:
salah satunya yaitu belajar kesuksesan dan kegagalan
c.
Pengalaman
hidup
Membiarkan
individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
d.
Kesehatan
(keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga)
e.
Lingkungan
tempat tinggal
E.
Teori-Teori
Tumbuh Kembang
Menurut development task theory
(Robert Havighurst) - 6 stages:
1)
Infancy
adn early childhood (masa bayi dan anak-anak)
-
Belajar
berjalan, mengambil makanan padat
-
Belajar
bicara
-
Belajar
mengontrol eliminasi (urin dan fekal)
-
Belajar
tentang jenis kelamin
-
Membentuk
konsep-konsep sederhanan mengenai kenyataan sosial dan fisik
-
Belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah dengan mengembangkan hati nurani
-
Belajar
mengadakan hubungan emosional
2)
Middle
childhood (masa sekolah)
-
Membangun
perilaku yang sehat
-
Belajar
keterampilan fisik
-
Belajar
bergaul dengan teman sebaya
-
Belajar
peran sosial (maskulinitas/feminitas)
-
Mengembangkan
keterampilan dasar (membaca, menulis, berhitung)
-
Membangun
moralitas
3)
Adolescene
(remaja)
-
Membina
hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya
-
Pencapaian
peran sosial maskulinitas/feminitas
-
Pencapaian
kemandirian emosi dari orang tua dan orang lain
-
Pencapaian
kemandirian dlam mengatur keuangan
-
Menerima
keadaan fisiknya
-
Memilih
dan mempersiapkan pekerjaan
-
Mempersiapkan
pernikahan
-
Pencapaian
tanggungjawab sosial
4)
Early
adulthood (dewasa muda)
-
Memilih
pasangan
-
Mulai
berkeluarga
-
Membesarkan
anak
-
Mengatur
rumah tangga
-
Mulai
bekerja
-
Bertanggungjawab
sebagai warga negara
5)
Middle
age (dewasa lanjut)
-
Membangun
dan mempertahankan standar ekonomi keluarga
-
Membimbing
anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan menyenangkan
-
Membina
hubungannya dengan pasangan sebagai individu
-
Menyesuaikan
diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
6)
Later
maturity (usia lanjut)
-
Menyesuaikan
diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
-
Menyesuaikan
diri dengan situasi pensiun
-
Menyesuaikan
diri dengan kehilangan suami/istri (pasangan)
-
Membangun
kepuasan hidup
-
Kesiapan
menghadapi kematian
F.
Teori
Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
1)
Tahap
oral-sensori (lahir – 12 bulan)
-
Aktivitas
melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)
-
Perasaan
dependen (bergantung pada orang lain)
2)
Tahap
anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
-
Mengotori
adalah aktivitas yang umum
-
Gangguan
pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras
kepala, kikir, kejam dan tempertantrum
3)
Tahap
falik (3-6 tahun/ pra sekolah)
-
Organ
genital sebagai sumber kenyamanan
-
Hambatan
pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam identitas seksual dan
bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.
4)
Tahap
latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
-
Energi
digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
-
Penggunaan
mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini
-
Konflik
yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi
diri
5)
Genital
(13 tahun ke atas / pubertas atau reamaja-dewasa)
Pada
awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang
kemampuan untuk menerima dan memeberi cinta.
Komentar
Posting Komentar